HAL
SEDERHANA MENJADI LUAR BIASA
G2 comunity atau biasa
di sebut dengan gado-gado comunity mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan
mahasiswa dan dosen di STIKES ICSADA. Awal kata muncul nama gado-gado ini di
adopsi dari nama makanan yang mungkin di dalam makanan tersebut terdapat
berbagai campuran makan yang begitu banyak.
Dan arti gado-gado di
komunitas G2 comunity tersebut adalah campuran dari berbagai bahasa antara
bahasa indonesia dan bahasa inggris, tapi yang lebih ditonjolkan adalah tata
cara dalam berbahasa inggris yang baik dan benar.
Awal mula terbentuknya embrio
G2 comunity tersebut setelah perwakilan dua mahasiswa yang mengikuti perlombaan
bahasa inggris di malang, dan kedua mahasiswa tersebut mempunyai ide untuk
mengembangkan berbahasa inggris di kalagan mahasiswa STIKES ICSADA, karena
dalam berbahasa inggris sejak dini maka akan memudahkan mahasiswa dalam bidang
keperawatannya jika terdapat pasien asing dan untuk menentukan ujian tofel.
Komunitas yang
berdiskusi setiap hari selasa dan rabu pukul 15.15 ini belum banyak mempunyai
anggota di karenakan kurangnya kesadaran dan minat dari mahasiswa yang kurang
mengerti bahwa betapa luar biasanya bahasa inggris tersebut jika kita mampu
memahaminya.
Kebanyakan komunitas G2
comunity ini di ikuti oleh para mahasiswa dari semester dua dan dari semester
atas pun jarang ikut di karenakan kesibukan yang ada karena dengan adanya
jadwal kuliyah yang padat.
Alfa biasa di
panggilnya setiap hari selaku mentor dari G2 comunity, tidak mengharuskan atau
menekan para mahasiswa langsung lancar dalam berbahasa inggris. “ saya tidak
mengharuskan mahasiswa sepenuhnya menggunakan bahasa inggris semua dalam setiap
pertemuan tapi kata-kata yang belum dimengerti boleh memakai bahasa indonesia.”
“tujuan utama dari gado-gado comunity itu
sendiri adalah menimbulkan minat mahasiswa untuk menulis, membaca, dan
berbicara dalam bahasa inggris dengan lancar dan benar contohnya saja seperti
bayi yang baru lahir maka yang pertama akan dia lakukan mendengar dan
seterusnya akan menirukan yang berada di dekatnya, seperti pula G2 comunity
yang mulai belajar dari tahap yang paling mudah dulu lalu ke tingkat yang lebih
tinggi.” Ujar alfa dengan tegasnya.
Di dalam diskusi,
mahasiwa mampu memberikan usul tentang judul yang akan di bahas dalam diskusi
tersebut. Alfa tidak menggingkan mahasiswa untuk pasif tapi hanya menggingkan
mahasiswa untuk aktif dalam kehadiran karena di sini di latih untuk disiplin
dan mampu mendidik mahasiwa supaya kreatif.
Metode pembelajaran
yang di gunakan pun berubah-ubah karena untuk mengantisipasi supaya mahasiswa
tidak bosen dengan pembelajaran tesebut. “metode yang saya gunakan pun
berubah-ubah karena saya ingin hal-hal yang baru dalam setiap pertemuan agar
mahasiswa tidak boring dengan metode yang saya ajarkan.” Tegasnya.
Faktor hambatan yang
mungkin terjadi di G2 comunity ini adalah dari faktor waktu yang mana mungkin
dari alfa sendiri tidak bisa hadir karena kesibukan yang ada dan dari mahasiswa
sendiri di karenakan ada jadwal kuliah dadakan yang dapat menghambat kegiatan
tersebut.
Tapi
sekarang dengan di adakannya G2 comunity mahasiswa mampu berbicara dalam bahasa
inggris dalam setiap pertemuan yang ada. Dengan timbulnya organisasi seperti
ini maka mahasiswa bisa belajar sambil bermain dan dengan metode ini maka
mahasiswa akan cepat menyerap yang di sampaikan oleh mentor G2 comunity.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar