Selasa, 20 Mei 2014

HAL SEDERHANA MENJADI LUAR BIASA



HAL SEDERHANA MENJADI LUAR BIASA
G2 comunity atau biasa di sebut dengan gado-gado comunity mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan mahasiswa dan dosen di STIKES ICSADA. Awal kata muncul nama gado-gado ini di adopsi dari nama makanan yang mungkin di dalam makanan tersebut terdapat berbagai campuran makan yang begitu banyak.
Dan arti gado-gado di komunitas G2 comunity tersebut adalah campuran dari berbagai bahasa antara bahasa indonesia dan bahasa inggris, tapi yang lebih ditonjolkan adalah tata cara dalam berbahasa inggris yang baik dan benar.
Awal mula terbentuknya embrio G2 comunity tersebut setelah perwakilan dua mahasiswa yang mengikuti perlombaan bahasa inggris di malang, dan kedua mahasiswa tersebut mempunyai ide untuk mengembangkan berbahasa inggris di kalagan mahasiswa STIKES ICSADA, karena dalam berbahasa inggris sejak dini maka akan memudahkan mahasiswa dalam bidang keperawatannya jika terdapat pasien asing dan untuk menentukan ujian tofel.
Komunitas yang berdiskusi setiap hari selasa dan rabu pukul 15.15 ini belum banyak mempunyai anggota di karenakan kurangnya kesadaran dan minat dari mahasiswa yang kurang mengerti bahwa betapa luar biasanya bahasa inggris tersebut jika kita mampu memahaminya.
Kebanyakan komunitas G2 comunity ini di ikuti oleh para mahasiswa dari semester dua dan dari semester atas pun jarang ikut di karenakan kesibukan yang ada karena dengan adanya jadwal kuliyah yang padat.
Alfa biasa di panggilnya setiap hari selaku mentor dari G2 comunity, tidak mengharuskan atau menekan para mahasiswa langsung lancar dalam berbahasa inggris. “ saya tidak mengharuskan mahasiswa sepenuhnya menggunakan bahasa inggris semua dalam setiap pertemuan tapi kata-kata yang belum dimengerti boleh memakai bahasa indonesia.”
 “tujuan utama dari gado-gado comunity itu sendiri adalah menimbulkan minat mahasiswa untuk menulis, membaca, dan berbicara dalam bahasa inggris dengan lancar dan benar contohnya saja seperti bayi yang baru lahir maka yang pertama akan dia lakukan mendengar dan seterusnya akan menirukan yang berada di dekatnya, seperti pula G2 comunity yang mulai belajar dari tahap yang paling mudah dulu lalu ke tingkat yang lebih tinggi.” Ujar alfa dengan tegasnya.
Di dalam diskusi, mahasiwa mampu memberikan usul tentang judul yang akan di bahas dalam diskusi tersebut. Alfa tidak menggingkan mahasiswa untuk pasif tapi hanya menggingkan mahasiswa untuk aktif dalam kehadiran karena di sini di latih untuk disiplin dan mampu mendidik mahasiwa supaya kreatif.
Metode pembelajaran yang di gunakan pun berubah-ubah karena untuk mengantisipasi supaya mahasiswa tidak bosen dengan pembelajaran tesebut. “metode yang saya gunakan pun berubah-ubah karena saya ingin hal-hal yang baru dalam setiap pertemuan agar mahasiswa tidak boring dengan metode yang saya ajarkan.” Tegasnya.
Faktor hambatan yang mungkin terjadi di G2 comunity ini adalah dari faktor waktu yang mana mungkin dari alfa sendiri tidak bisa hadir karena kesibukan yang ada dan dari mahasiswa sendiri di karenakan ada jadwal kuliah dadakan yang dapat menghambat kegiatan tersebut.
          Tapi sekarang dengan di adakannya G2 comunity mahasiswa mampu berbicara dalam bahasa inggris dalam setiap pertemuan yang ada. Dengan timbulnya organisasi seperti ini maka mahasiswa bisa belajar sambil bermain dan dengan metode ini maka mahasiswa akan cepat menyerap yang di sampaikan oleh mentor G2 comunity.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar