KATA PENGANTAR
P
|
uji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan karunia-Nya , kami dapat
menyelesaikan tugas karya tulis ilmiyah ini . Tanpa ridha
dan kasih sayang
serta petunjuk dari-Nya
mustahil tugas ini dapat
terselesaikan . Kami tidak hanya
bersyukur kepada-Nya saja tetapi
kami mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman
yang telah membantu kami .
Kami membuat
karya tulis ilmiyah ini
bertujuan untuk menyelasaikan
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu yaitu bu “NS. FERRAWATI S.Kep .
Dari pembuatan karya tulis
ini tidak hanya
menyelesaikan tugas , tetapi
bertujuan menambah pengetahuan
dan wawasan kita
yang berkaitan dengan Pertumbuhan
dan Perkembangan Manusia .
Kiranya
karya tulis ini bisa menambah pengetahuan bagi pembaca .
Meski begitu , penulis sadar bahwa
karya tulis ini perlu
untuk dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan . Untuk itu ,
saran dan kritik
yang membangun dari
pembaca akan kami terima
dengan senang hati.
Bojonegoro, Januari 2014
AHMAD RIFA’I
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sabar dan tabah
adalah kunci kebahagiaan
Orang besar ialah
yang berhasil bangkit
kembali sesudah mengalami kegagalan
Sesungguhnya sesudah ada
kesulitan di situ pasti ada
kemudahan
Persembahan
Bu Ns, FERRAWATI S.Kep
Mahasiswa STIKES ICSADA
Pembaca yang
budiman
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................................ I
Pengesahan................................................................................................................................. II
Kata Pengantar.......................................................................................................................... III
Motto dan Persembahan ...................................................................................................... IV
Daftar Isi........................................................................................................................................ V
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang............................................................................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................................................................. 1
C. Metode............................................................................................................................................ 2
Bab II Isi
A. Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan................................................................ 3
B. Ciri-ciri tumbuh kembang........................................................................................................ 2
C. Prinsip-prinsip tumbuh
kembang......................................................................................... 3
D. Faktor Perkembangan
1.
Faktor Genetik .............................................................................................................................. 4
2.
Fakror Eksternal/ lingkungan................................................................................................. 5
E. Tahap-tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan
I.
Reproduksi............................................................................................................................ 7
II.
Neonatus (lahir – 28 hari)............................................................................................. 18
III.
Bayi (1 bulan – 1 tahun.................................................................................................... 18
IV.
Todler (1-3 tahun).............................................................................................................. 18
V.
Pre
sekolah (3-6 tahun)................................................................................................... 18
VI.
Usia sekolah (6-12 tahun).............................................................................................. 19
VII.
Remaja (12-18/20 tahun).............................................................................................. 20
VIII.
Dewasa muda (20-40 tahun) ........................................................................................ 20
IX.
Dewasa menengah (40-65
tahun) .............................................................................. 21
X.
Dewasa tua............................................................................................................................. 21
Bab III Penutup
A. Kesimpulan...................................................................................................................................... 22
B. Saran – saran................................................................................................................................... 22
Daftar Pustaka................................................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami
penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga manusia juga
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu berbeda dengan orang dewasa.
Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih
besar namun hal-hal lain juga menjadi
semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut
masalah kemampuan berkembang biak, namun
juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan
berfikir dan kemampuan emosional. Pada karya
tulis ini kami menjelaskan
bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
B. Tujuan
Setelah membaca dan mempelajari isi karya tulis ini, maka pembaca mampu :
Menjelaskan definisi pertumbuhan dan
perkembangan
Menjelaskan ciri-ciri tumbuh
kembang
Menyebutkan dan menjelaskan
prinsip-prinsip tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Menyebutkan dan menjelaskan
tahap-tahap tumbuh kembang manusia
C. Metode
Kami membuat
karya tulis ini dengan menggunakan metode study pustaka. Maksud dari study
pustaka adalah mengumpulkan data – data atau bahan dari internet dan buku –
buku pedoman lainnya
BAB II
ISI
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses
bertambahnya jumlah atau ukuran sel dan
tidak dapat kembali ke bentuk
semula (irrevesibel) dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dsb. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju ketingkat
kedewasaan atau pematangan, tidak dapat diukur tetapi hanya dapat dinikmati .
B. Ciri-ciri tumbuh kembang
Tumbuh kembang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Perubahan dalam aspek fisik dan psikis
2. Perubahan dalam proporsi
3. Lenyapnya tanda-tanda yang lama
4. Diperoleh tanda-tanda baru
C. Prinsip-prinsip tumbuh kembang
- Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
- Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
- Variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb
- Mempunyai ciri khas
- Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
- Cephalocaudal
- Proximodistal
- Differensiasi
- Hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya
- Tugas perkembangan
- Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
- Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
- Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
D. Faktor Perkembangan
1. Faktor genetik
faktor keturunan -- masa konsepsi
bersifat tetap atau tidak berubah
sepanjang kehidupan
menentukan beberapa karakteristik
seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan
beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir
yang optimal.
2. Faktor eksternal / lingkungan
• mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi
sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan
• faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
a. Keluarga
• nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi
dan komunikasi.
• Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi
dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari
peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan
struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya
perilaku yang berbeda.
fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi
dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan
penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk
mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.
c. Pengalaman hidup
pengalaman hidup dan proses pembelajaran
membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari
Tahapan proses pembelajaran
mengenali
kebutuhan
penguasaan
ketrampilan
menjalankan
tugas
integrasi ke
dalam seluruh fungsi
mengembangkan
penampilan perilaku yang efektif.
d. Kesehatan
Tingkat kesehatan --- respon
individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
Kesehatan prenatal (sebelum
bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
Nutrisi adekuat
Keseimbangan antara istirahat,
tidur dan olahraga
Kondisi sakit ---
ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang
terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan
sehari-hari dan status sosial ekonomi
E. Tahap- tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
I.
Reproduksi
Reproduksi
adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan
peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita
harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses
yang berlangsung di dalamnya.
ORGAN
REPRODUKSI MANUSIA
a. PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin
dalam.
Organ reproduksi luar terdiri
dari :
1) Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan
dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis
diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat
dikhitan/sunat.
2) Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang
merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1) Testis merupakan kelenjar kelamin
yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan
sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yang
disebut tubulus seminiferus.
2) Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok
yang keluar dari testis. Berfungsi untuk
menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3) Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang
mengarah ke atas dan berujung di
kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
4)
Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana
menghubungkan vesikula seminalis
dengan urethra.
5)
Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran
ejakulasi dan terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria
1)
Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung
sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan
getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat
alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran
reproduksi wanita.
2)
Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan
menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
3)
Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan
kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi
untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.
b.
WANITA
Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin
dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1)
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus
dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran
persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2)
Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian
luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a. Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak
di bagian luas dan membatasi vulva.
b. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak
di bagian dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1) Ovarium merupakan organ utama
pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah
pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
a. Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat
sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
b. Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2) Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal
ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel
ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3) Infundibulum merupakan bagian
ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae.
4) Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah
infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum
menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
5) Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba
fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju
uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
6) Uterus merupakan organ yang
berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang
mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia
adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
a. Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi
sebagai pelindung uterus.
b. Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan
berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke
bentuk semula setiap bulannya.
c. Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan
sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah
yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7) Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina
dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8) Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic
dan sampai pada vagina.
9) Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di
depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
GAMETOGENESIS
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet
jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel
spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa
hormon yaitu :
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan
sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP
(Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan
spermatogenesis.
2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk
memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk
perkembangan sperma).
a. Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma
yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada
batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan
sperma pada pria.
b. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan
sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.
Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2.
Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi
hormone LH.
3.
Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
(yaitu proses pematangan sel ovum).
4.
Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat
sekresi FSH dan LH
Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium.
Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya
seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa
menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang
matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus
menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.
Setelah ovulasi
maka sel ovum akan mengalami 2
kemungkinan yaitu :
a.
Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami
MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan
dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai
kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
1)
Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum
matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.
Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan
progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidaka ada.
2)
Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan
menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk
mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat
hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de
Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya
keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi
dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.
3)
Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH
yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum
yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah
menjadi corpus luteum. Corpus luteum erfungsi untuk menghasilkan hormon
progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan
pembuluh darah.
4)
Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus
luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang
berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga
hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi
progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga
menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase
pendarahan/menstruasi.
b.
Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma
dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan
menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio
dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin
akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari.
Peristiwa ini disebut dengan kelahiran. Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1)
Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah
secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2)
Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang
disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel
berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam
balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast
(lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan
calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan
waktu 3-4 hari.
3)
Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan
menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone
HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan
menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah
menstruasi.
4) Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat
menempel pada dinding uterus.
5)
Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21
palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan
dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi
organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring
bertambahnya usia kandungan.
Tahap Perkembangan Embrio
1)
Usia 4 minggu
Sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2)
Usia 8 minggu
Sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai
tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3)
Usia 10 minggu
Panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat
seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan
4)
Usia 16 minggu
Panjang janin telah mencapai 40 cm dan memiliki organ
yang lengkap
5)
Usia 40 minggu
Janin sudah siap untuk dilahirkan
Hormon yang
berperanan dalam kehamilan
a. Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang
berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu
fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan
seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang
kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena
fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
b. Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh
plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu.
Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan
nutrisi.
c. HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone
untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8
pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
d.
Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam
kontraksi uterus menjelang persalinan.
Hormon yang
berperanan dalam kelahiran/persalinan
a.
Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan
otot simfisis pubis.
b.
Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron
yang menghambat kontraksi uterus.
c.
Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi
dinding uterus
II. Neonatus
(lahir – 28 hari)
Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat
memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.
III.
Bayi (1 bulan – 1 tahun\
Bayi usia 1-3 bulan :
- mengangkat kepala
- mengikuti obyek dengan mata
- melihat dengan tersenyum
- bereaksi terhadap suara atau bunyi
- mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
- menahan barang yang dipegangnya
- mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
IV. Todler (1-3
tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan
motorik
Anak usia 12-18 bulan :
- mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
- menyusun 2 atau 3 kotak
- dapat mengatakan 5-10 kata
- memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing
V. Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak
mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
menggambar garis silang
menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
bicara dengan baik
bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
bermain dengan anak lain
menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.
VI. Usia sekolah
(6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak.
Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan
komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
membaca seperti mesin
mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
membaca waktu untuk seperempat jam
anak wanita bermain dengan wanita
anak laki-laki bermain dengan laki-laki
cemas terhadap kegagalan
kadang malu atau sedih
peningkatan minat pada bidang spiritual
VII.
Remaja (12-18/20 tahun)
Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah
(emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
menyesuaikan diri dengan standar kelompok
anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita
suka bicara tentang pakaian, make-up
hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai
melepaskan diri dari orang tua
takut ditolak oleh teman sebaya
Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik,
mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri,
kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk
hubungan yang menetap.
VIII.
Dewasa muda (20-40 tahun)
Gaya hidup personal berkembang.
Membina hubungan dengan orang lain
ada komitmen dan kompetensi
membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran
sebagai orang tua
Individu
berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional
meningkat
pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan
dalam pekerjaan meningkat
IX. Dewasa menengah
(40-65 tahun)
Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan
yang lain, seperti anak meninggalkan rumah
anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai
meninggalkan rumah
dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut
uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain
waktu untuk bersama lebih banyak
Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks
dengan cara menikah lagi (dangerous age).
X. Dewasa tua
- Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
- Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
- Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adanya penambahan jumlah
dan ukuran sel-sel
penyusun makhluk hidup, makhluk hidup
akan bertambah besar
ukurannya . Bertambah tidak dapat
kembali lagi disebut pertumbuhan . Selama pertumbuhan
makhluk hidup juga
mengalami pematangan organ-organ
reproduksi sehinagga siap
untuk berkembang biak . Proses
pematangan organ-organ reproduksi
ini dikenal dengan
istilah perkembangan .
Pertumbuhan dan perkembangan
dapat jelas diamati
pada makhluk hidup
yang mengalami metamorfosis
dalam tahapan hidupnya .
Pada manusia
pematangan organ reproduksi
pada umumnya terjadi
pada usia remaja . Tanda pematangan
organ reproduksi pada
anak laki-laki bisa
diamati dari perubahan suara dan
tumbuhnya rambut di
beberapa bagian tubuh . Pada
anak perempuan tanda pematangan
organ reproduksi adalah
pembesaran buah dada
dan menstruasi .
B. Saran
1. Memperbanyak membaca
buku referensi tentang
pertumbuhan dan perkembangan
manusia .
2. Mempelajari tentang
pertumbuhan dan perkembangan
manusia melalui kehidupan
sehari-hari .
Daftar Pustaka
Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi
SMA. Jakarta : Esis
Karin, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Untuk
Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan
Sudibyo, Elok, dkk. 2008. Mari
Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan
Wahyuni, Sri. 2009. Rajin
Berlatih Untuk SMP/MTs. Klaten : Sekawan Klaten